Detail

Apa Itu SAM

Token

1. Apa itu sam?

Sam Bankman-Fried (SBF) dan Pengenalan Cryptocurrency

Sam Bankman-Fried (SBF) adalah pendiri dan mantan CEO bursa cryptocurrency FTX. Berikut adalah beberapa informasi kunci tentang dirinya dan cryptocurrency:

  1. Pandangan SBF tentang cryptocurrency: SBF pernah secara terbuka mengakui bahwa beberapa metode peminjaman cryptocurrency, terutama "penambangan likuiditas" (Yield Farming), sebenarnya adalah "skema Ponzi". Ia percaya bahwa pola ini meminjamkan dana pengguna kepada orang lain melalui penggunaan kontrak pintar untuk mendapatkan imbalan, tetapi pada kenyataannya mungkin tidak memiliki nilai.

  2. Keruntuhan FTX: FTX tiba-tiba runtuh pada tahun 2022, SBF dituduh menggunakan dana pelanggan untuk investasi berisiko, dan berutang hampir $10 miliar kepada Alameda Research. Ini menyebabkan FTX menghadapi celah likuiditas yang besar, memicu "kekacauan Lehman" di pasar cryptocurrency.

  3. Latar belakang SBF: SBF menjadi salah satu orang terkuat di dunia cryptocurrency pada usia 30 tahun, tetapi cara manajemen perusahaannya FTX dan Alameda Research dikritik karena kurangnya keterampilan yang diperlukan dan batasan etika.

  4. Konsep cryptocurrency: Cryptocurrency adalah mata uang digital yang menggunakan teknologi blockchain, yang melakukan transaksi dan pengelolaan secara terdesentralisasi. Penambangan likuiditas adalah salah satu metode untuk mendapatkan imbalan dengan menyediakan likuiditas, tetapi keabsahan dan keandalannya dipertanyakan.

Secara keseluruhan, pengenalan cryptocurrency oleh SBF terutama berfokus pada pandangannya tentang cryptocurrency, keruntuhan FTX, dan konsep cryptocurrency itu sendiri.

2. Siapa yang mendirikan sam?

Pendiri bursa cryptocurrency FTX adalah Sam Bankman-Fried, yang disingkat "SBF". Ia bukan pendiri dari suatu cryptocurrency tertentu, melainkan pendiri bursa FTX.

3. Perusahaan modal ventura mana yang berinvestasi di sam?

Berdasarkan informasi yang diberikan, berikut adalah perusahaan modal ventura yang berinvestasi di bursa cryptocurrency FTX:

  1. SoftBank: Pada Juli 2021, FTX menyelesaikan pendanaan sebesar $900 juta dengan valuasi $18 miliar, dengan SoftBank sebagai salah satu investornya.
  2. Coinbase Ventures: Sama seperti di atas, Coinbase Ventures juga merupakan investor dalam putaran pendanaan ini.
  3. Pantera Capital: Pada Januari 2020, Pantera Capital dan perusahaan modal ventura cryptocurrency lainnya seperti Exnetwork Capital menginvestasikan $40 juta ke FTX dengan valuasi $1,2 miliar.
  4. Exnetwork Capital: Sama seperti di atas, Exnetwork Capital juga merupakan investor dalam putaran pendanaan ini.
  5. Sequoia Capital: Sebelum kejadian FTX, Sequoia Capital adalah salah satu investor di FTX.

Perusahaan-perusahaan investasi ini memberikan dukungan dana pada berbagai tahap untuk membantu FTX berkembang dan berekspansi dengan cepat.

4. Bagaimana sam beroperasi?

Sam Bankman-Fried (Sam Bankman-Fried) adalah pendiri bursa cryptocurrency FTX, dan cara operasinya dalam cryptocurrency terutama melibatkan beberapa aspek berikut:

  1. Arbitrase dan manajemen risiko: Sam Bankman-Fried awalnya mempelajari keterampilan arbitrase dan manajemen risiko saat bekerja di Jane Street. Ia kemudian menerapkan keterampilan ini di pasar cryptocurrency melalui arbitrase di berbagai lokasi dengan menggunakan Alameda Research.

  2. Krisis internal dan likuiditas palsu: Terdapat krisis internal antara FTX dan Alameda Research, termasuk penggunaan neraca palsu dan dana pelanggan untuk investasi berisiko. Praktik ini akhirnya menyebabkan keruntuhan FTX.

  3. Token FTT dan likuiditas palsu: FTX menerbitkan tokennya sendiri, FTT, dan menciptakan likuiditas palsu melalui platform Serum dan metode lainnya, yang semakin memperburuk krisis.

  4. Kekurangan regulasi dan batasan etika: Operasi FTX dan Alameda Research kurang mendapat regulasi dan batasan etika yang diperlukan, yang mengakibatkan banyak penipuan dan kolusi.

Secara keseluruhan, cara Sam Bankman-Fried beroperasi dalam cryptocurrency melibatkan banyak investasi berisiko, likuiditas palsu, dan krisis internal, yang akhirnya menyebabkan keruntuhan FTX dan masalah hukum yang dihadapi olehnya.

Bagikan ke